Bersahabat Dengan Buku!

Ust. Felix Siauw pada suatu kesempatan berkata, “mending tidak makan daripada tidak baca buku.” Mungkin kegemaran beliau membaca buku, menjadi salah satu faktor yang membuat Ust Felix Siauw terkenal seperti sekarang ini. Follower beliau di twitter sudah mencapai ratusan ribu orang. Mereka tentu saja menantikan ‘kicauan’ Ust Felix yang ciamik itu. Dan tentu saja tweets beliau terinspirasi dari buku-buku yang beliau baca.

Dengan membaca buku, anda mendapat pengetahuan baru, motivasi, atau inspirasi. Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mengikuti training motivasi, cara murah untuk selalu termotivasi bisa anda peroleh dengan membaca buku.

Saya mengajak anda gemar membaca buku, bukan karena saya kutu buku. Saya sendiri tidak dapat dikatakan gemar membaca. Coba lihat aktivitas membaca saya, dalam satu bulan jarang sekali saya bisa meng-khatamkan lebih dari dua buku, kadang dalam satu bulan cuman bisa menyelesaikan satu buku. Saya hanya mengingatkan anda, sama halnya saya mengingatkan teman untuk makan atau menyuruh untuk shalat, karena hal tersebut sebuah kebutuhan!

Keluarga saya juga bukanlah penggemar buku. Rumah kami tidak mempunyai perpustakaan pribadi. Cuman saya ingat waktu kelas 3 SD, bapak saya pernah membawa satu kardus penuh dengan buku ke rumah. Itu pertama kalinya saya bersentuhan dengan buku bacaan diluar buku pelajaran di sekolah. Buku-buku itu sudah tidak ada disobek atau digunting oleh adik saya, tapi sampai sekarang saya masih ingat dengan cerita dan pesan yang terkandung pada buku tersebut.

Bapak atau Ibu saya tidak menganggarkan khusus untuk membeli sebuah buku tiap bulannya. Saya memaklumi, saya rasa sebuah buku masih menjadi barang ‘mewah’ untuk ukuran keluarga kami. Tapi saya tidak sependapat, buku memang mahal tapi lebih mahal lagi jika tidak berpengetahuan.

Terkait kegemaran membaca buku, negara kita memang kalah telak dengan bangsa barat. Di bandara mereka, bahkan di stadion sepak bola katanya ada fasilitas perputakaan. Mungkin akan sangat lama untuk menyaingi jumlah perputakaan yang mereka miliki karena terkait perekonomian suatu negara. Kita tidak bisa terlalu berharap kepada pemerintah untuk membangun perpustakaan, anda tahu, untuk membangun jembatan saja sudah melarat apalagi membangun sebuah perputakaan!

Kegemaran membaca saya pikir terkait attitude suatu masyarakat dan itu bisa dirubah. Kita memang kalah secara infrastruktur tapi kita mempunyai kesempatan untuk mengalahkan mereka dalam kegemaran membaca buku. Akan sangat membantu jika setiap keluarga mempunyai perpustakaan pribadi. Lagipula orang bijak mengatakan, mempunyai perpustakaan pribadi tidak lantas membuat anda menjadi orang besar tetapi semua orang besar mempunyai perputakaan pribadi!

Tsubasa, tokoh anime sepak bola, mengatakan kepada teman-temannya untuk bersahabat dengan bola. Sedangkan saya akan menyuruh anda untuk mulai bersahabat dengan buku. Kalau tidak, anda akan berteman dengan kebodohan! []

4 thoughts on “Bersahabat Dengan Buku!

  1. sepakat! šŸ˜€
    buku itu pencerah pikiran, manusia diharuskan membaca, baik membaca dalam makna yang sebenarnya ataupun sebagai kiasan, tentunya dengan kaidah iqra’ bismirobbikal al-ladzi kholaq. šŸ™‚

Leave a comment