Padahal baru sore hari tadi ia basah kuyub diguyur hujan, baju dan celananya juga belum kering, eh Peta malah keluyuran lagi malam harinya. Gendheng, bintang saja tidak menampak dirinya terhalang awan mendung. Tapi toh Peta nekat juga berangkat, menyusuri jalan menuju balai Pemuda Surabaya.
Sesampainya, terlihat parkir motor bergejibun tapi berbaris rapi. Dicarinya tempat parkir tidak beratapkan langit, takut-takut hujan benar-benar turun dan tidak ingin ia helmnya kebanjiran air hujan. Peta sengaja datang telat 1 jam, toh berdasar pengalaman sebelumnya, sang guru mbambung itu baru mulai ceramah sekitar jam 11-an. Sedang jam digital HP-nya baru nunjuk jam 22.15.
Kesempatan itu Peta gunakan untuk cuci mata di stand buku. Ada buku yang dulu sempat dia incar, Setelah dipandanginya buku yang berjejer itu dari vertikal ke horizontal, dari ujung ke ujung. Alamak! bukunya sudah tidak ada. Dikonfirmasi kepada mbak penjual, ealah lagi kosong. Yah apes itu, ketika yang kita ingini ada tapi uangnya tidak ada, tapi ketika uangnya ada malah yang diingini tidak ada. Jadi teringat kata kata Andy Noya yang gak kribo lagi, “saya ingin jadi orang kaya sehingga bisa membeli semua buku.”
Ada 3 meja besar untuk menampung barang jualan di stand, tidak hanya buku tapi juga kaset VCD perform KiaiKanjeng, kumpulan ceramah guru mbambung, jersey maiyah yang dominasi warna hitam, kupluk maiyah, dan tentu stand itu menjual kopi untuk menemani jamaah maiyah semalam suntuk sampai shubuh.***
Buku dan VCD itu bercover wajah guru mbambung. Mungkin wajah beliau cukup komersil sehingga layak dipajang disitu. Diantara buku-buku itu, setidaknya sudah ada 3 buku yang sudah aku punya. Dan Peta berniat menambah koleksi buku ‘makesot’-nya tapi tidak sekarang untuk menghindari pendarahan pada dompetnya. Toh Peta belum bosan untuk membaca 3 buku yang sudah dia punya. Dia juga tidak khawatir jika nanti buku itu akan kosong, tinggal masalah waktu saja untuk mendapatkannya. Lain ceritanya jika mendadak penduduk Indonesia menjadi maniak baca, mungkin akan susah lagi mendapat buku. Tapi jika benar-benar terjadi, tentu dia benar-benar senang.
Terop depan panggung sudah terisi penuh oleh para jamaah, Peta hanya duduk agak jauh dari panggung. Dia tidak mau duduk di terop itu, bukannya apa tapi disana tercampur baur jamaah laki dan perempuan. Melihat dari jauh juga ada keuntungannya, Peta bisa melihat tingkah laku para jamaah maiyah lainnya. Mungkin penjual tahu goreng itu termasuk jamaah, bukannya keliling mendagangkan tahu nya, bapak itu malah ikut membaur.
Angka jam menampilkan angka 23.11 tapi sang guru mbambung belum juga belum metu diatas panggung, duduk bersedekap disana. Sedangkan beberapa nomor sudah dimainkan mulai lagu Rock, qiraah ayat suci Qur’an, sampai shalawatan. Cuma setelah shalawatan, lampu di panggung dimatikan dan setelah nyala lagi, ealah guru mbambung itu sudah diatas sana.
Wajahnya segar. Rambut panjangnya sudah beruban sana sini bahkan kumisnya ikut memutih. Cuma suaranya masih mantap dan jelas. Ekspresi wajah dan tubuhnya tidak menunjukkan kelelahan, padahal menurut jadwal yang aku dapat baru kemarin beliau ngisi di Jombang. Ya beliau Emha Ainuin Nadjib atau biasa disapa cak nun. Seorang budayawan, penyair, penulis esai, pegiat teater, pemusik, dan lain-lain.
Melihat kiai mbeling itu masih sehat segar bugar, sudah dari lebih dari cukup bagi Peta. Saatnya berpamitan meninggalkan ‘majelis ilmu’ tersebut. Meski tidak ikut maiyah-an sampai shubuh, berintim ria dengan buku-buku emha ada kenikmatan sendiri buatnya. []
Balai Pemuda Surabaya, 27 maret 2013
***(Innalillahi wa inna ilaihi roji’un… Turut bela sungkawa atas meninggalnya Bpk. Fathurrozi (Pak Ndut). Perumahan Kebonagung D1-24 Sukodono Sidoarjo)
Setiap tanggal 17 kalender masehi, Cak Nun dan kiai kanjengnya tampil di rumahnya. Saya kadang juga hadir ke acaranya, meski tidak sampe subuh juga….
bagi cak nun, kayaknya ‘begadang’ belajar ilmu sampe shubuh adalah hal biasa y.. :matabelo
aku klo mau begadang ampe subuh, jam 7 mulai tidur trs jam 1 bangun.. hehe..
gak tau tuh klo cak Nun.. mngkn emang gak prnh tidur beliau itu..