Baju Untuk Menghadap Tuhan

Seandainya tiba-tiba kamu di undang ke Istana Negara, mungkin karena prestasimu yang berhasil memenangi lomba panjat pinang di acara Agustusan di kampungmu, hebatnya adalah jika lawan-lawan mu biasanya berkali-kali memanjat tetapi tetap saja gagal, lain halnya dengan kamu yang sekali lompat sudah berhasil merengsek naik dan memborong hadiah yang tersedia mulai celana kolor, selendang emak atau perabotan rumah tangga lainnnya. Atas prestasi itulah kemudian kamu dipanggil ke Istana untuk mendapat penghargaan oleh Presiden. Kira-kira bagaimana perasaanmu?

Ya itu memang khayalan belaka, maksud ku bagaimana kalau itu benar-benar terjadi. Kamu benar-benar di undang ke Istana, apa yang akan kamu persiapkan? Yang pasti kamu akan memakai pakaian terbaik dari yang terbaik yang ada didalam lemari bajumu. Sebelum dipakai, kamu setrika dan tidak lupa menyemprotkan beraneka aroma farfum mulai lavender, mawar, sporty atau campuran aroma yang ada supaya baju yang akan kamu pakai nanti bau-nya semerbak mewangi.

Sebenarnya kamu boleh saja memakai baju seadanya seperti biasa dipakai sehari-hari. Memakai kaus, celana pendek dan bersandal jepit merek Swallow. Tapi aku gak jamin ketika sampai di Istana, kamu akan bisa masuk atau malah disuruh pergi karena terpampang aturan pengemis dilarang masuk! Aku pikir untuk acara yang bisa jadi cuman seumur hidup, bertemu dengan Presiden, kamu akan memilih opsi untuk memakai pakaian yang terbaik, toh kalau merasa baju-bajumu tidak layak pakai kamu bisa membeli di Distro atau Stand baju “bekas tapi baru” yang banyak dijajakan di empang jalan.

Sayangnya, sedihnya, tidak sedikit aku jumpai di masjid ketika sholat berjamaah, ada jamaah yang memakai baju seadanya. Ada yang memakai baju bola lengkap dengan No Punggung, ada juga yang berbaju singlet berlengan serta bercelana training. Secara syar’i baju mereka sah-sah saja karena menutup aurat, hanya saja jika kamu bertemu dengan Presiden lebih memilih memakai baju yang layak tetapi mengapa “bertemu” dengan Tuhannya presiden malah memakai pakaian ala kadarnya.

Oh gusti, ampuni hamba-hamba-Mu ini, Engkau selalu bersikap adil kepada hamba sahaya tetapi hamba-Mu ini tidak adil kepada dirinya sendiri. []peta

One thought on “Baju Untuk Menghadap Tuhan

Leave a comment